Sakit kembali menderaku
Kehancuran melandaku
Terpaku aku membacanya
Untaian kata perpisahanmu
Sungguh tak kusangka
Penderitaan yang ingin kuhindari
Kini berulang kembali
Dalam dasawarsa yang tetap mengejarku
Lama aku menjaga hati ini
Tak pernah kuserahkan rasa ini
Saat aku bertahan keukeuh
Namun candamu melunakkanku
Tawamu merasuk dalam sanubariku
Gelakmu selalu terbayang dalam anganku
Suaramu meninabobokan perasaanku
Kenyamanan bersamamu melingkupiku
Namun tiada angin tiada hujan
Kau jauhi diriku
Aku terhenyak dalam kekosongan
Tejerumus dalam kehampaan
Kusadari setiap pertemuan selalu ada perpisahan
Setiap awal akan selalu ada akhir
Namun kisah kita baru dimulai
Sudahkah harus berakhir?
Seminggu dalam asa kosongku
Kau ucapkan kalimat itu
Kau tak ingin mendengarku lagi
Bahkan sekedar mengucapkan salam
Badai hati menerpa melandaku kembali
Mungkin aku yang tak pantas bagimu?
Atau Kau yang tak memberiku kesempatan?
Tanpa sejuta tanda kau akhirinya
Aku yang bodoh kah?
Aku yang polos kah?
Aku yang ....
Namun yang aku tahu aku mulai suka kamu
Sejuta tanya kini tak berarti
Aku tak tahu bagaimana mencari jawabannya
Impian yang pernah kurajut bersamamu
Kini pupus dalam sekejap
Kisah kita mungkin terlarang
Kisah kita mungkin menggoncangkan
Saat aku siap membuka hatiku
Kau akhiri kisah ini
Haruskah aku menunggu satu dasawarsa lagi?
Kini apa yang harus kulakukan?
Sejuta tanya mengenai perasaan itu
Masih tak terjawab dalam benakku
Saat ini yang aku tahu
Hatiku terkoyak karenanya
Aku harus merajut kepingan yang tersisa
Mencoba memulai sesuatu yang baru
Yogyakarta, 08052013