Senin, 13 Agustus 2012

Sebuah Sajak Sederhana


Percayakah engkau pada diriku…..
Kau tahu ku kan selalu setia
Sampai akhir nafasku….
Ku kan tetap mencintaimu….
Saat kunyatakan
Engkau adalah kekasih jiwaku
Ingin kukatakan
Hanya dirimu yang mampu mengisi hatiku
Seiring berlalunya hari-hari
Ingin kukatakan padamu
Saat dekat denganmu
Ku terlalu takut ‘tuk mengatakan
Dirimu telah mengacaukan hari-hariku
Saat itu hatimu telah terisi
Sedangkan jiwaku menangis merana
Setia menunggumu
Dua tahun kulalui dalam kekelaman
Kucari penggantimu namun tak ada
Takkan lagi ada yang serupa sepertimu
Jiwaku menangis sendirian menantimu
Saat engkau sedih ku ikut menangis
Namun saat kau gembira bersamanya
Ku menatapmu dari jauh
Akankah penantian ini berakhir
Mujizat itu Nyata
Janji-Nya telah tergenapi
Kudapatkan tawa dan asamu
Tangis, pilu dan harumu menyatu dalamku
Hatimu kini terisi olehku
Keberanian kembali kudapatkan
Kudeklarasikan ke seluruh dunia
Engkaulah kekasih hatiku
Penantianku
Selama ini …
Takkan kusia-siakan
Kumanfaatkan kesempatan kedua ini…..
Pernahkan kausadari….
Dua tahun yang berlalu terasa berat tanpamu
Kutakkan lagi melepaskanmu
Ku ‘kan selalu menjaga kasih kita
Jalinan ini
Kuharapkan abadi
Dalam naungan Yang Maha Kuasa
Atas restu semuanya
Sampai kekekalan yang abadi
Ku ‘kan selalu setia
Rasa ini akan kujaga
Karena aku ada untukmu seorang
Kuabadikan rasa yang kualami
Dalam kesederhanaan kata-kata yang ada
‘tuk dirimu yang selalu berarti bagiku
Seperti dalam ukiran kata-kata ini
Sebuah sajak sederhana ini
Mungkin tak dapat melukiskan semua rasa
Yang telah kualami saat bersamamu
Namun ini adalah sekelumit kisah kasih yang ada
Kisah kasih sepasang insan manusia
Dalam rencana indah Yang Maha Esa
Membagikan kehangatan kasih sejati
Bagi semua orang yang membaca-Nya
Kota Gadis, 3 Juli 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar